BPOLBF Gandeng Undana Kembangkan Parekraf di NTT

Labuan Bajo – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggandeng Universitas Nusa Cendana (Undana) untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Nusa Tenggara Timur.

“Kerja sama ini kiranya menjadi pintu masuk pengembangan berbagai program kegiatan kemahasiswaan yang berdampak kepada masyarakat, bukan saja dalam kaitannya dengan pengembangan pariwisata, namun juga berdampak pada berkembangnya pengetahuan lain yang mengacu pada konsep keberlangsungan dan konservasi lingkungan,” kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis, (24/3).

Dia mengatakan BPOLBF ingin membangun ekosistem parekraf sehat. Partisipasi Undana sebagai perguruan tinggi tertua di NTT melalui berbagai riset terkait konservasi lingkungan dan implementasi program kemasyarakatan dapat makin memperkuat pariwisata Labuan Bajo sebagai satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan 10 Kabupaten koordinatif BPOLBF.

Dalam rangka mewujudkan peran aktif akademisi sebagai salah satu unsur pentahelix, BPOLBF dan Undana melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada Rabu di ruang rapat Lantai 2 Gedung Rektorat Undana, Kupang.

Shana berujar, kehadiran BPOLBF di Labuan Bajo tidak sebatas membangun secara fisik tetapi juga bagaimana membangun keberlanjutan ekosistem pariwisata dengan keterbatasan orang.

Selain itu, dia merasa penting menjalin simpul-simpul agar bisa optimal, sehingga bisa menuntaskan arahan pusat membangun pariwisata Labuan Bajo berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia yang berdampak luas bagi NTT secara keseluruhan.

Sementara itu Rektor Undana Maxs Sanam menilai kerja sama tersebut menjadi kesempatan bagi Undana berpartisipasi aktif dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya akademisi yang dimiliki untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kompetensi mahasiswa melalui program magang di BPOLBF.

Dia menyampaikan bahwa Undana membuka diri untuk berkontribusi mengangkat keunggulan yang dimiliki NTT, termasuk komodo dan hewan endemis lainnya serta potensi alam dan budaya yang dimiliki NTT.

“Jadi kami sebagai universitas harus berdampak langsung kepada masyarakat dalam implementasi nilai Tri Dharma yang dianut,” ucap Maxs.

BPOLBF dan Undana telah lama melakukan kerja sama, di antaranya terkait penyusunan Renstra Parekraf dan penyusunan Integrated Tourism Master Plan (ITMP) atau Pengembangan Rencana Induk Pariwisata Terpadu.

Baca juga: Cerita Shana saat menemani Wapres keliling pulau sekitar Labuan Bajo

Ruang lingkup PKS tersebut yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang meliputi Floratama Academy (Pendampingan Fasilitator Lokal-UMKM), Floratama Academy (Pendampingan Faslok untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Homestay), Pendampingan sinkronisasi dan Implementasi Rencana Strategis Percepatan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 11 Kabupaten Koordinatif dengan ITMP Labuan Bajo Flores, serta kerja sama magang mahasiswa Undana. (Ant)